Minggu, 23 Oktober 2011

Allah Pemberi Rezeki

Banyak orang tua mendambakan anaknya menjadi orang yang berhasil di dunia ini. Meraih jabatan tinggi, memiliki pekerjaan bergaji besar dan lain sebagainya. Keinginan orang tua tersebut tentu saja tidak hanya sebatas keinginan.

Bahkan, dia pasti akan berusaha mengarahkan dan membimbing anak agar dambaan itu bisa terwujud. Sedikit banyak usaha yang dilakukan orang tua itu pasti akan memengaruhi wawasan dan keilmuan si anak. Orang tua yang senantiasa berpandangan materialis bisa menyebabkan anak terpengaruh pandangan tersebut.

Sebagai orang tua muslim yang beriman, tidaklah pantas untuk memiliki pandangan materialis, sehingga menuntut dari anaknya kelak untuk mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya. Karena hal semacam itu seringnya akan melalaikan dari perkara yang lebih penting dari sekadar mengumpulkan harta dunia. Akan melalaikan dari akhirat, melalaikan dari peribadahan dan penghambaan diri kepada Allah -ta’ala-.

Orang tua muslim hendaknya memiliki pemahaman yang benar akan rezeki Allah -ta’ala-. Sehingga kemudian pemahaman itu bisa dia tularkan kepada anaknya. Memang semua orang pasti meyakini bahwa Allah adalah pemberi rezeki. Sampai pun orang-orang musryik di zaman Nabi –shollallohu ‘alaihi wa sallam– ketika mereka ditanya siapa yang memberi rezeki kepada mereka, mereka menjawab, Allah. Akan tetapi, cukupkah pengetahuan sebatas itu?

Yang perlu diketahui dan diajarkan
Berikut ini beberapa hal berkaitan dengan rezeki Allah, yang harus kita ketahui, yakini, dan kita ajarkan kepada anak-anak kita.

1- Semua rezeki datangnya dari Allah, karena semua yang ada di dunia hanyalah milik Allah. Inilah yang telah diyakini oleh fitrah setiap manusia, termasuk orang-orang musyrik.

2- Allah telah menjamin rezeki bagi seluruh makhluk-Nya, termasuk manusia. Dalam al-Quran Allah berfirman,
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” (Hud: 6)

Dalam hadits, Rasulullah –shollallohu ‘alaihi wa sallam– bersabda,
إِنَّ رُوحَ القُدُسِ نَفَثَ فيِ رَوْعِي أَنَّ نَفْسًا لَنْ تَمُوتَ حَتَّى تَسْتَكْمِلَ أَجَلَهَا وَتَسْتَوْعِبَ رِزْقَهَا فَاتَّقُوا اللهَ وَأَجْمِلُوا فيِ الطَّلَبِ وَلاَ يَحْمِلَنَّ أَحَدَكُمْ اِسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ يَطْلُبَهُ بِمَعْصِيَةِ اللهِ فَإِنَّ اللهَ تَعَالىَ لاَ يُنَالُ مَا عِنْدَهُ إِلاَّ بِطَاعَتِهِ
“Sesungguhnya Ruhul Qudus (Jibril) telah meniupkan wahyu ke dalam hatiku, bahwa suatu jiwa tidak akan mati sehingga dia menyempurnakan ajalnya dan mengambil seluruh rezekinya. Maka bertakwalah kepada Allah, dan carilah rezeki dengan baik. Dan jangan sampai anggapanmu akan lambatnya rezeki mendorongmu untuk mencarinya dengan maksiat kepada Allah. Karena sesungguhnya apa yang di sisi Allah tidak akan bisa diraih kecuali dengan menaati-Nya.” (Riwayat Abu Nu’aim dalam al-Hilyah, Lihat Shahihul Jami’ no. 2085)

3- Rezeki harus tetap dicari. Karena meskipun Allah telah menjamin bagi setiap kita, namun tawakal tidak akan sempurna kecuali dengan melakukan sebab-sebabnya. Bahkan mengharap rezeki Allah tanpa disertai usaha, hanyalah angan-angan semata, bagaikan seorang petani yang mengharap hasil panenan tanpa mau menanam.

4- Dalam mencari rezeki, tidak boleh melalui jalan yang haram, sebagaimana telah ditegaskan dalam hadits di atas. Karena bagaimanapun juga, rezeki itu adalah milik Allah, dan Dia berhak melarang kita dari jalan-jalan yang haram.

5- Karena rezeki (duniawi) telah dijamin, jangan sampai ia menjadi fokus utama dalam kehidupan. Bahkan, jadikan fokus utama adalah menggapai rezeki akhirat. Itulah yang lebih baik, lebih utama dan lebih kekal.

Abu dan Ummu yang dirahmati Allah. Jika kita ajarkan beberapa poin di atas, insya Allah ketika kelak anak kita sudah bisa mencari rezeki, dia tidak akan mendahulukan dunia atas akhirat. Bahkan diharapkan dia akan menjadikan rezeki yang diperoleh sebagai jalan untuk menggapai rezeki akhirat. Yaitu dengan mensyukurinya sebenar-benar rasa syukur. (abu hafshoh)

Tidur Siang

Para ilmuwan telah menemukan bahwa otak sebetulnya merasa lelah di siang hari akibat penambahan informasi yang sampai kepadanya. Sehingga kinerja otak menjadi kurang efisien dan dengan demikian memerlukan rehat sejenak. Rehat di sela aktifitas kerja bagi otak merupakan penyusunan kembali informasi dan pengorganisasian gelombang gelombang sel serta memantapkan informasi yang diperoleh di siang hari.

Fenomena tidur adalah sebuah mukjizat yang layak direnungkan. Maha Suci Alloh yang telah mengisyaratkan dalam Al-Qur’an tentang pentingnya tidur baik di malam atau di siang hari. Tidur adalah salah satu tanda kebesaran Alloh dan mukjizat yang harus kita renungkan. Alloh berfirman dalam surat Ar-Ruum ayat 23 :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Alloh adalah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia Alloh. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”

Walaupun tidur di siang hari pernah dianggap sebagai satu kemalasan. Namun, dalam tradisi Islam, tidur siang merupakan sunnah, yang sudah diamalkan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam semenjak empat belas abad lalu dan para ulama menyebutnya sebagai ”Qoilulah”. Tujuannya adalah untuk menjaga kesegaran badan agar dapat dimanfaatkan untuk melaksanakan amal dan ibadah yang berkualitas.

Semua yang dibolehkan dalam Islam pasti mengandung kebaikan bagi manusia. Terbukti, dari hasil sebuah kajian yang dilakukan di negara negara industri dan ternyata sebanyak 92 persen pekerja yang berkesempatan tidur mempunyai daya kreatip yang lebih tinggi dan kemampuan mereka menyelesaikan masalah juga meningkat dan hasilnya ialah peningkatan produktivitas secara keseluruhannya.

Tidur siang terbukti meningkatkan produktivitas kerja, kesiapsiagaan tubuh, dan memulihkan mood, seperti diungkap salah satu lembaga Survey di Amerika, sebanyak lebih dari 60 persen orang dewasa di Amerika tidak tidur siang dan mereka mengalami rasa mengantuk selama bekerja. Ongkos kehilangan produktivitas kerja yang harus dibayar akibat tidak tidur siang mencapai 18 milliar dolar setiap tahunnya. Berbeda dengan kebanyakan negara di Eropa, Spanyol khususnya, mereka rata rata menyisihkan waktu untuk tidur siang. Banyak toko tutup siang hari barang beberapa jam, sebagaimana di kota kota kecil di Jawa Tengah. Dan ternyata ada manfaatnya. akan tetapi saat ini masih sangat jarang sekali perusahaan perusahaan yang menerapkan jam tidur siang bagi karyawannya. Yang ada malahan menegur atau bahkan memecat karyawan yang melakukannya.

Para pekerja yang tidak tidur siang terbukti laju pekerjaannya lebih lamban dibanding yang mendapat tidur siang. Terlebih untuk jenis pekerjaan yang memerlukan konsentrasi.

Mereka yang tidur siang selama setengah jam minimal tiga kali seminggu, lebih rendah 37 persen terkena serangan jantung atau masalah yang berkaitan dengan jantung. Menurut tim peneliti, tidur siang dapat mengurangi stres, dan stres yang dialami manusia umumnya berasal dari pekerjaan.

Menurut Kepala Penelitian, perempuan juga memetik manfaat yang sama dari tidur siang. Namun, dibandingkan dengan responden pria, hanya sedikit saja responden perempuan yang meninggal akibat penyakit jantung selama penelitian ini. Sebanyak 48 responden perempuan dalam riset ini meninggal dunia karena penyakit jantung, enam di antaranya karyawati.

Sayangnya, banyak perusahaan yang menilai karyawannya yang tidur siang sebagai pemalas. Namun, tak sedikit pula perusahaan yang mengizinkan karyawannya tidur di sela waktu kerja, dan terbukti karyawannya tetap produktif. Hasil riset menunjukkan manusia bisa bekerja lebih kreatif justru dengan menambah sedikit jam tidurnya pada waktu siang. Tidur siang sebentar yang dimaksud di sini, harus berkualitas bukan sekadar lamanya. Kualitas tidur ditentukan oleh kedalaman tidur tercapai. Orang cukup jeda tidur siang setengah jam jika sependek itu benar-benar penuh lelap tertidur.

Harus diakui bahwa tidur adalah soal penting dalam kehidupan. karena Selama tidur, semua fungsi organ tubuh cenderung melamban, pada saat itu sel dan jaringan yang aus dan rusak dipulihkan. oleh karena itu Tubuh memerlukan kecukupan waktu tidur.

Hasil penelitian lain menyebutkan sekitar tiga puluh persen orang bisa mendapatkan ide ide terbaiknya setelah tidur siang sesaat, sedangkan mereka yang bisa mendapatkan ide cemerlang di balik meja hanya 11 persen saja. Bagi yang tidak terbiasa memejamkan mata dan terlelap siang bolong, mulailah dengan tidur terlentang dan ciptakan suasana senyaman mungkin dengan catatan waktu tidurnya tidak terlalu lama.

Hal penting yang harus dipersiapkan selepas tidur siang, apalagi jika dilakukan disela-sela pekerjaan rutin adalah apa yang dinamakan Sleep anertia, yakni rasa grogi dan disorientasi.

Cara untuk mengatasinya disarankan untuk berdiam beberapa menit, membasuh muka, minum air putih atau berjalan kaki. Selanjutnya bisa kembali bekerja dan rasakan khasiat dari terlelap 10 sampai 20 menit itu. Usahakan agar tidur siang tidak terganggu, sebab jika terpotong tiba tiba, sama sekali tidak ada manfaatnya, pada sebagian orang justru menimbulkan rasa pening.

Tidur siang atau qoilulah bukanlah sesuatu yang prinsip, karena ada yang lebih penting dari itu, yakni menjalankan tugas dan kewajiban. Wawasan ini tentu bisa menjadi kritik bagi kebiasaan para pejabat kita, yang justru mengantuk dan tidur di saat seharusnya dia menyelesaikan masalah masalah rakyat.

Agar tetap bisa tidur siang walaupun tidak ada waktu khusus dari kantor mungkin kita bisa manfaatkan waktu istirahat untuk tidur sepuluh menit sampai setengah jam. Mudah-mudahan tips kali ini bermanfaat, wallohu ’alam…..


disadur dari: http://blog.fajrifm.com/tidur-siang.html

Minggu, 02 Oktober 2011

tambah ngalamun

CENAH

Baheula cenah jadi pejabat teh genah
bisa paparentah ka bawahan,
aya kahayang kari menta ka anak buah
atawa ka jalma-jalma nu perlu tanda tangan'
cenah
jadi pejabat lubak libuk teu ka lebok
bru di juru bro di panto ngalayah di tengah imah,
moal kadahar ku tujuh turunan

singhoreng simanahoreng
geuning jadi pejabat jaman kiwari mah
ngabandunganna ge matak lieur, kesel, ambek ,karunya pagalo jadi hiji
nu bener ku benerna diomongkeun ,
dieundeuk eundeuk sina turun
digogoreng, dipitnah malah dipateni karakterna
geus puguh nu teu bener mah
digogoreng ka tai - tai ngorana
singhoreng kabeungharanna teh meunang korupsi,
lubaklibuk teu kalebok teh teu meunang ku dokter
da loba kakeunaan ku panyakit,loba ni dipantang

kiwari
loba penjahat jadi pejabat
pejabat leuwih loba nu jadi penjahat
hayu urang geura istigfar
karunya ka anak turunan