Sabtu, 16 April 2011

Guru

GURU OH GURU

Dulu ketika aku masih duduk di sekolah dasar, aku sangat malu dan takut jika bertemu dengan guru, jangankan bertemu jika berpapasan di jalanpun aku malu hingga harus menghindar atau sembunyi dulu sampai sang guru berlalu tapi kini , etika bagai hilang ditiup angin yang dihembus oleh era globalisasi yang disalah gunakan. Sekarang siswa tidak lagi menaruh hormat dan takut ,bahkan ada yang menganggap sebelah mata hanya perlu untuk menimba ilmu selama di sekolah atau hanya sekedar melaksanakan tugas dari orang tua untuk pergi ke sekolah.

Coba kita perhatikan sekarang anak- anak di lingkungan terkecilpun yaitu keluarga, banyak anak yang kurang mengenal etika kehidupan, anak sudah berani melawan kepada orang tua, bahkan kita lihat diberbagai media baik elektronik maupun cetak, ada anak yang menyiksa orang tua bahkan sampai membunuh dengan sadisnya hanya gara- gara sepele.Apalagi terhadap guru yang hanya bertemu beberapa jam saja dalam satu harinya.

Istilah guru digugu dan ditiru sekarang sudah hampir musnah.dengan berputarnya waktu dan menuju era globalisasi bagi sebagian orang yang awam akan semakin sulit untuk mengikuti arus kemajuan jaman ,yang akhirnya akan terjadi kesenjangan yang makin curam, baik segi ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya.

Sekarang bagi sebagian guru jadi serba salah, seolah- olah serba dibatasi dalam bertindak didalam kelas, dengan adanya undang –undang perlindungan terhadap kekerasan kepada anak, bukannya tidak setuju tapi kita juga harus memahami situasi yang dihadapi sang guru, guru tidak mungkin bertindak anarkis jika sang anak tidak membuat api.Guru juga manusia mampunyai batas kesabaran jadi jika terjadi kekerasan yang dilakukan sang guru jangan langsung memponis bahwa guru sadis, biadab atau apapun namanya.Semua guru ingin jadi guru yang sabar, penyayang, penuh kasih dan arif bijaksana.

Mari kita tengok kebelakang beberapa kejadian tentang kekerasan yang dilakukan oleh seorang guru , pemukulan ,penusukan bahkan pembunuhan.Semua orang seolah langsung memponis sang gurulah yang bersalah dan harus diberi hukuman yang seberat- beratnya.Bagi pemerhati pendidikan cobalah berlaku adil dan bijaksana, renungkanlah tidak ada seorang gurupun yang ingin menjadi guru yang tidak berhasil dalam mendidik anak didiknya. Semua guru ingin anak didiknya menjadi anak yang dapat dibanggakan dan diharapkan oleh bangsa, Negara ,orangtua bahkan oleh dirinya sendiri.

Untuk para guru terutama guru sekolah dasar yang akan lebih memerlukan tenaga dan pikiran yang sangat ekstra, mari kita tingkatkan pengabdian kita dalam dunia pendidikan ini dengan lebih meningkatkan kinerja kita yang dilandasi dengan kesabaran, keprofesionalan, dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dijauhkan dari hal- hal yang tidak kita inginkan.

Mari kita bina dan bangun anak didik kita agar menjadi anak yang diharapkan dalam menyongsong era globalisasi ini.

Lembang,16 April 2011

Siti Mulyani, S.Pd

SDN 1 Cibodas

1 komentar: