Sabtu, 09 April 2011

Konstribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar se Kecamatan Lembang Kabu

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Isu tentang mutu pendidikan di Indonesia masih rendah dan belum dapat memenuhi tuntutan masyarakat bisa dilihat dari prestasi belajar siswa yang belum memuaskan. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses mencerdasarkan kehidupan bangsa dan pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, dijelaskan dalam Sisdiknas pasal 3 Bab 3 (2003.5) :

Bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk wadah serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasarkan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa berakhlak mulia ,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Jika dikaitkan dengan tujuan tersebut ternyata fakta di lapangan masih jauh dari harapan contohnya:

1. Dalam akhlah. tidak jarang saya mendengar anak berkata kasar bahkan bahasa binatang keluar dari mulutnya padahal dalam konteks ngobrol biasa, kurangnya rasa hormat pada guru dan orang yang lebih tua, dan dalam spiritual tidak sedikit anak lulusan sekolah dasar yang tidak bisa mengaji dan sholat dibuktikan pada waktu ujian praktek agama ada anak yang sama sekali tidak bisa mengaji dan tidak hapal surat- surat pendek yang biasa digunakan dalam waktu sholat.

2. Dalam pengetahuan ( knowledge ) melihat hasil ujian negara yang menurun hasilnya.

3. Dalam kecakapan, kreatif dan kemandirian ( apektif ) juga semakin kurang dikarenakan keadaan lingkungan yang kurang menunjang, misalnya di keluarga anak yang terlalu dimanja dan salah asuhan karena selalu bagaimana pengasuhnya ( orang tua yang sibuk ), di sekolah guru dalam proses pembelajarannya tidak sedikit yang masih menganut DDCH ( duduk,dengar, catat, dan hapal ) serta tidak menggunakan sarana dan prasarana yang menunjang dikarenakan berbagai hal.

4. Dalam tanggung jawab sangat minim contohnya jika diberi tugas masih banyak siswa yang tidak tepat waktu mengerjakannya bahkan ada yang sama sekali tidak membuatnya dengan berbagai alasan.

Bertitik tolak pada uraian-uraian diatas, maka penulis akan mengkaji berbagai faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa, namun mengingat berbagai keterbatasan, maka dalam penelitian ini hanya difokuskan pada faktor : Kepala Sekolah, guru, dan siswa. Begitu pula mengenai prestasi belajar siswa, dalam penilitian ini dibatasi pada perolehan nilai yang dicapai siswa.

Sebagai pengelola pendidikan Kepala Sekolah bertanggung jawab penuh dalam mengelola SDM, yang diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas sesuai dengan tuntutan masyarakat. Kemampuan Kepala Sekolah dalam mengelola sekolahnya sangat menentukan prestasi belajar, dan merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah, yang salah satunya adalah perolehan Nilai.

Menurut Dinas Pendidikan ( dulu :Depdikbud) dalam E. Mulyasa (2009.97-98) telah menetapkan bahwa kepala sekolah harus mampu malaksanakan pekerjaannya sebagai edukator, manajer, administrator, dan supervisor ( EMAS). dalam perkembangan zaman, kepala sekolah juga harus mampu sebagai leader, innovator, dan monivator ( EMASLIM ). untuk kedepannya harus mampu berperan sebagai figure dan mediator ( EMASLIM-FM )

Faktor lain yang menetukan prestasi belajar siswa adalah guru. Guru merupakan faktor utama dalam melaksanakan proses belajar mengajar disekolah. Proses belajar mengajar adalah aktivitas yang paling penting di sekolah yang merupakan proses terjadinya interaksi yang optimal antara guru dan siswa. Selain mengajar sejumlah mata pelajaran, guru juga mendidik agar para siswa tidak hanya menyerap materi pelajaran dengan optimal tetapi mempunyai sikap, watak, dan kepribadian yang baik. Oleh karena itu, guru akan merasa puas bila dapat melaksanakan proses belajar mengajar dengan baik, seperti dapat menyiapkan materi, dapat mengajar sesuai dengan yang direncanakan dan para siswa dapat menyerap apa yang diajarkan. Selain itu, guru juga akan merasa puas jika siswa dapat mencapai prestasi yang tinggi baik dalam mata pelajaran maupun dalam kegiatan ekstra kurikuler yang bias mengangkat nama baik sekolah.

Peranan dan kompetensi guru dalam proses belajar mengajar meliputi banyak hal sebagaimana dikemukakan oleh Adam & Decey dalam Basic Principles of Student Teaching,dalamUzer Usman (2009. 9) antara lain :

“guru sebagai pengajar, pemimpin kelas, pembimbing, Pengatur lingkungan, partisipan,ekspeditor, perencana, supervisor, motivator, dan konselor.”

yang akan dikemukakan disini adalah peranan yang dianggap paling dominan dan dan diklasifikasikan sebagai berikut :

· Guru sebagai demonstrator, guru hendaknya senantiasa menguasai materi pembelajaran dan senantiasa mengembangkan kemampuannya dala bidang ilmu ya ng dimilikinya, karena hal ini akan sangat menentukan hasil belajar yang dicapai peserta didik.

· Guru sebagai pengelola kelas, guru bertanggunng jawab memelihara lingkungan fisik kelasnya, agar senantiasa menyenangkanuntuk belajar dan mengarahkan serta membimbing proses-proses intelektual, sosial emosional moral, dan spiritual di dalam kelas serta mengembangkan kompetensi dan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif dikalangan peserta didik.

· Guru sebagai fasilitator, peran guru sbagai fasilitator erat kaitannya dengan peran sebagai pengelola kelas, dalam hal ini guru sebagai fasilitator erat kaitannya dengan peran sebagai pengelola kelas, dalam hal ini guru harus mampu dan senantiasa berusaha untuk memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik agar dapat membentuk kompetensi dan mencapai tujuan secar optimal.

· Guru sebagai mediator, guru tidak hanyan sebagai penyampai imformasi dalam pembelajaran, tetapi sebagai perantara dalam hubungan manusia antar manusia dengan peserta didik.

· Guru sebagai evaluator, guru harus mampu menilai proses dan hasil belajar yang telah dicapai, serta memberikan umpan balik terhadap keefektifan pembelajaran yang telah dilakukan.

Pentingnya kinerja mengajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang optimal, merupakan salah satu kekuatan eksternal yang dapat digunakan oleh seorang guru untuk melaksanakan peranannya dalam mengajar dapat teraktualisasikan.

Kepemimpinan kepala sekolah dalam merencanakan, mengorganisasikan,mengarahkan serta memanfaatkan semua potensi atau semua sumber daya yang ada sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar disekolah. Kepala sekolah merubah ;potensi yang ada di sekolah, terutama kinerja mengajar guru, untuk pencapaian prestasi belajar siswa yang optimal. Hal ini kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja mengajar guru mampu melaksanakan dan mengaktualisasikan keberhasilan proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan.

Dengan adanya berbagai fenomena dasar tersebut, kondisi seperti inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka memperoleh gambaran tentang : Konstribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar se Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

1.2.1. Identifikasi Masalah

Sebagai penyebab fenomena seperti diuraikan di atas antara lain:

1. Kurangnya sarana dan prasarana pendidikan yang ada kaitannya dengan laboratorium, perpustakaan, dalam rangka meningkatkan kinerja mengajar guru.

2. Kurangnya motivasi guru terhadap siswa dalam pembelajaran

3. kepemimpinan kepala sekolah kurang optimal dalam melaksanakan kepemimpinannya sebagai educator, manager, administrator, leader, innovator, dan motivator terhadap peserta didik.

4. Kinerja mangajar guru belum dapat dilaksanakan secara optimal dalam merencanakan program pembelajaran, melaksanakan program pembelajaran dan melaksanakan evaluasi hasil pembelajaran terhadap peserta didik.

5. Nilai prestasi belajar siswa kurang optimal setiap tahun, khususnya dikelas VI Sekolah Dasar se kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka focus penelitian ini diarahkan pada konstribusi kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar. Atas dasar hal tersebut penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut :

  1. Apakah kepemimpinan kepala sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
  2. Bagaimana kinerja mengajar guru untuk mempengaruhi prestasi belajar siswa
  3. Seberapa besar konstribusi secara bersama-sama kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa

1.3. Tujuan Penelitian

Secara umum pemelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang konstribusi kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa kelas VI Sekolah Dasar.

Sedangkan secara lebih khusus penelitian ini difokuskan :

a. Untuk mengetahui konstribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap prestasi belajar siswa .

b. Untuk mengetahui konstribusi kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa .

c. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolahn dan kinerja mengajar guru terhadap presasi belajar siswa.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sarana pengembangan kepemimpinan kepala sekolah.

2. Bagi Guru : Dapat melaksanakan tugas- tugas yang dapat digunakan untuk lebih meningkatkan kinerja mengajar guru

3. Bagi Siswa : Akan memperoleh pelajaran yang bermakna dan lebih mengoptimalkan prestasinya dalam berbagai bidang

4. Bagi Peneliti : Bagi penulis, dapat dijadikan sarana untuk menambah wawasan dan pengalaman khususnya dalam bidang penelaahan dan pengkajian dalam bidang manajemen sumber daya manusia.

5. Bagi institusi , diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukkan untuk dipertimbangkan dalam membuat kebijakan yang menyangkut prestasi peserta didik, sehingga dapat meningkatkan kinerja guru di SDN Pancasila Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

6. Akan terjalin kemitraan yang lebih erat dengan para guru, kepala sekolah, dan siswa sehingga akan dapat mengetahui berbagai kesulitan dan permasalahan yang dihadapi oleh kepala sekolah dan guru- guru dalam meningkatkan kinerja mengajar guru, hal ini sangat bermanfaat untuk dijadikan masukan.

7. Bagi pembaca yang ingin meneliti ulang diharapkan dapat dijadikan bahan tambahan referensi untuk dikaji lebih mendalam dan hasilnya dapat lebih sempurna.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

1. Kajian Pustaka

2. Kerangka pemikiran

3. Hipotesis

Hipotesis penelitian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepemimpinan kepala sekolah dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

2. Kinerja mengajar guru sangat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3. Terdapat hubungan yang erat kaitannya kepemimpinan kepala sekolah dan kinerja mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa

1 komentar:

  1. Konstribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Kinerja Mengajar Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VI di Sekolah Dasar se Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

    BalasHapus